Meskipun menyandang kata "bugis", kue tradisonal nusantara ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Di Jawa, kue ini dikenal dengan nama kue mendut, dibungkus dengan daun pisang muda dengan dilipat segiempat sedangkan di Sumatera, terutama Sumatera Barat dan Riau, kue ini disebut dengan nama "lapek bugis" atau "lepat bugi", dibungkus dengan daun pisang dan dilipat menyerupai kerucut atau piramida.
BAHAN :
600 gr tepung ketan hitam
375 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa
1/4 sdt garam halus
1 lembar daun pandan, potong-potong kecil
Daun pisang secukupnya
BAHAN ISI :
200 gr kelapan setengah tua, kupas, parut memanjang
100 gr gula pasir
3 sdm air
2 lembar daun pandan
1/4 sdt garam halus
CARA MEMBUAT :
1. Bahan Isi : Panaskan wajan, masukkan kelapa parut, gula pasir, garam, dan daun pandan. Tuangkan air, aduk rata. Masak sambil diaduk terus hingga kelapa agak mengering. Angkat, dinginkan dan sisihkan.
2. Didihkan santan, garam, dan daun pandan. Masak sampai mendidih dan angkat.
3. Tuang santan panas sedikit demi sedikit ke dalam tepung ketan, aduk dan uleni sampai tercampur rata.
4. Ambil 1 sdm adonan tepung ketan, bentuk bulat pipih, isi dengan satu sendok teh bahan isi. Bulatkan kembali.
5. Siapkan daun pisang, bentuk menyerupai corong. Masukkan adonan kue bugis, tekan dan bentuk menyerupai kerucut. Bungkus dan semat dengan lidi. Lakukan seterusnya sampai adonan habis.
6. Kukus kue bugis selama 30 menit atau sampai matang. Angkat dan sajikan setelah dingin.
Untuk : 25 buah
0 Komentar